Assalamu’alaikum wr wb
Contoh ya emak!
Wassalamualaikum wr wb
#ibuprofesionalbogor
Wanita yang sedang belajar menjadi manusia yang sempurna bagi istri dan anak. Sebagai salah satu member Ibu Profesional Bogor tentu ada hal yang ingin di capai. Menebarkan cinta melalui sebuah Perjalanan Hidup yang di rangkai bersama IP Bogor. Berikut singkat perkenalan dalam cerita ini.
Haii... haiii ibu ibu... setelah di rumah blog ku kini berubah warna. Ya sempet sedot sih ini blog setelah di ubah wajahnya jadi kacau. Isi semua tulisan menghilang bak telan bumi. Tetapi tenang aja ini hanya tingkat konsistensi saja yang perlu di benahi. Supaya isi blog ini bermanfaat bagi banyak orang. Khususnya untuk para ibu muda yang bingung menentukan menu anak kita. Siapa yang disini selalu menyiapkan menu makanan mingguan???
Pastinya banyak ya, karena memang tugas ibu rumah tangga tak lepas dari kegiatan domestik. Bu..ibu yang baru mempunyai anak satu sih oke aja yaa. Maksudnya adalah dia bebas menentukan menu makanan selera dirinya. Apalagi buat anak. Sedikit cerita yaa bu. Sejak anak umur delapan bulan doi dia itu anaknya seneng banget sama makan. Dan membuat hati emak riang gembira loh.
Kayaknya bisa sambil salto ini emak. Sistem makan sendiri udah di terapin. Istilah kerennya itu BLW. Emak kita duku mah sebutnya makan sendiri. Hahaha... iya bener banget. Kalo istilah BLW itu budaya kebaratan. Yang sebenarnya diadopsi dari bahasa emak kita terdahulu. Dimana emak mengajarkan anak untuk terbiasa mandiri, apalagi dalam segi hal makan.
Begitupun juga emak yang satu ini. Melihat anak makan lahap dan tentunya bisa duduk anteng di Baby chair adalah sebuah kebahagiaan buat emak macam gue ini. Tetapi, karena gue ngga konsisten sih maka nya anak gue jadi susah bgt makan. Apalagi di tambah usia menginjak satu tahun doi sakit.
Kebayang doank ya anak sakit mogok makan. Sampo mau nya nempel ke nenen terus. Dan usut punya usut ternyata itu karena anak tumgi (tumbuh gigi). Deman hingga 39derajat Celcius. Muntah-munth hingga nangis tanpa henti. Akhirnya mau tidak mau di bawa ke rumah sakit pada malam itu juga. Namun, lagi-lagi emak depresi ternyata anak terkena virus dan sama sekali bukan gejala tingi (tumbuh gigi).
Badan rasanya drop mak. Hati gue meleleh banget liat anak lunglai, mata sepet dan hidung berceceran air ingus. Tetapi, gue tenang dan pasrah. Alhamdulilah denan turun juga loh! Ahaaaa...syukurlah seperti pecah telor rasanya. Anak jadi lebih anteng dan sedikit makanan masuk tanpa di muntahkan. Untuk itu, banyak pelajaran yang dipetik dari hikmah anak sakit. Virus itu bisa menyebar kemana-mana apalagi fase anak di isi 4-8bln dia selalu asik dengan kesibukan memasukkan hari ke mulut. Itu hal yang tidak boleh di lakukan tetapi ya namanya emak yaa, sering bgt kecolongan entah itu jari lah, benda yang Sudah kesukuan masuk atau lain sebagainya. Pusing kan mak! Jadi pelajarannya yang diambil adalah memperhatikan setiap detail apa yang ada di dekat anak gue.
Contoh ya emak!
Misal anak pakai baju, jika diarasa sudah basah. Entah itu karena keringat atau tadi ia menumpahkan sesuatu atau baju nya jadi kotor. Cepet deh gantian bajunya. Biar aja cucian baju anak numpuk. Toh, kalo anak tidur masa iya ikut tidur juga. Kan engga doank. Yang pasti lah ya cuci sedikit bajunya. Se simpel itu bisa lah menyebabkan virus di baju atau badannya. Juga tangan. Ingat menjaga tangan itu penting sekali. Mengajarkan anak bayi hingga balita untuk mencuci tangan itu bermanfaat loh. Mulai dari sekarang biasakan anak mencuci tangan. Virus itu berasal dari bakteri yang kita tidak tau ada di mana. Dengan membiasakan cuci tangan. Maka akan memperkecil risiko kuman yang menempel di tubuh anak.
Mungkin itu dulu yaa perkenalan di blog ini. Dalam tulisan ini Hanya bercerita tentang pengalaman hidup pribadi seorang penulis. Jika dalam menyampaikan ada hal yang tidak sesuai harap di maafkan. Semua manusia tak pernah luput dari salah.
#ibuprofesionalbogor
Komentar
Posting Komentar