Adalah hari di mana seorang gadis mungil merasakan sakit di kedua kakinya. Seorang ibu yang sedang hamil dgn emosi yang mendalam. Mengeluh krn kelelahan dengan tumpuknya tugas rumah.
Tetapi entah mengapa sang raja itu bangun hingga membuat pecah seluruh suasana. Malam yang dingin berganti panas akibat kedua kepala yang saling di adu. Ya, di sini sang Ibu tidak bisa tidur nyenyak. Sehingga sang raja itu memaki dgn lantangnya kepada Ibu hamil . Kini marahnya memuncak ketika pindah ke peraduan singgasana berbeda. Lampu seluruh padam akibat ulah sang raja itu.
Emosi tak terkendali, rasa sakit itu terlalu membekas di relung hati sang ibu hamil.
Tak ada yang peduli dengan nasib sang ibu. Kondisi hamil juga tak di risaukan, hingga terdengar berita tak mengenakan. Semua orang memandang sinis kepada Ibu hamil itu, seolah-olah tak ada yang sempurna pada dirinya. Makan pun tak di pikirkan jika sudah begitu kondisi ibu hamil jadi tak menentu. Terlebih di tambah Sang raja itu kembali berulah ia membalas dengan nada memBENCI. Tetapi sang Ibu hamil hanya tertegun lemas, memikirkan nasib sang gadis mungil.
Bukan hanya ancaman tapi, sikap yang membuat sang ibu hamil depresi. Semua di serahkan kepada yang Maha Esa segala doa di luapkan untuk gadis kecilnya. Karena, tugas sang ibu hamil selesai sampai disini. Kini rasa sesak membasahi dada ini, tak bisa rasanya tidur dengan tenang. Kuatir sang Maha Esa tiba-tiba mengambil kedua nyawa ini.
Tetapi, apapun itu semua tugas sang ibu hamil sudah selesai. Hanya interaksi kepada Rabb Illahi yang mampu menolong dirinya. Malam ini terasa sesak sekali di dada hingga air mata ini tumpah, tak khayal hidung ini terasa tak bisa bernapas, semoga Allah masih menolong kedua nyawa ini. Amin ya rabbalalamin
Komentar
Posting Komentar